Di padang Mahsyar kelak, manusia akan dibangkitkan dari kuburnya dengan pelbagai rupa bentuk. Mereka yang berdosa akan menjadi beberapa golongan iaitu:
1. Golongan yang dibangkitkan dari kuburnya dengan rupa binatang yang berupa babi , dihadapkan ke hadapan Allah untuk diadili. Mereka yang seumpama ini adalah orang-orang yang memandang remeh tuntutan solat dan mati sebelum sempat bertaubat. Mereka adalah penduduk neraka. Sebagaimana firman Allah yang maksudnya : '' Maka celakalah orang-orang yang solat, iaitu orang-orang yang melalaikan solatnya." ( Al-Ma'un:4:5)
2. Golongan yang dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan tidak bertangan dan tidak berkaki, kemudian mereka dipanggil di hadapan Allah SWT . Mereka ini adalah orang -orang yang menyakiti jiran tetangganya dan mati sebelum memohon maaf kepada jiran tetangganya itu. Inilah balasan untuk mereka dan tempat mereka adalah neraka.
3. Golongan yang dibangkitkan dengan keadaan darah mengalir dari mulutnya, isi perutnya keluar disertai dengan api yang menyala-nyala. Mereka lalu dibawa ke muka pengadilan Allah. Mereka itu adalah orang-orang yang suka berdusta dan melakukan penipuan dalam perniagaan serta mati dalam keadaan belum sempat bertaubat.
4. Golongan yang dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan perut mereka besar dipenuhi dengan ular dan kala. Mereka ini adalah orang yang tidak mahu membayar zakat dan mati dalam keadaan belum sempat bertaubat.
5. Golongan yang dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan lehernya terputus-putus, mereka dibawa ke pengadilan Allah SWT. Mereka adalah orang-orang yang menjadi saksi palsu dan pendusta yang mati dalam keadaan belum sempat bertaubat .
6. Golongan yang dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan busuk melebihi bau bangkai. Kemudian dibawa ke muka pengadilan Allah SWT. Mereka ini adalah orang-orang yang cuba merahsiakan kemaksiatan yang mereka lakukan seolah-olah Allah tidak mengetahuinya.
7. Golongan yang dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan terpusing dengan kaki ke atas dan kepala ke bawah, manakala pada faraj mereka pula mengeluarkan nanah yang panas mendidih. Mereka ini adalah orang-orang yang suka melakukan zina dan mati dalam keadaan belum sempat bertaubat.
8. Golongan yang dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan tidak berlidah, dari mulut mereka mengalir darah dan nanah. Mereka dibawa ke muka pengadilan Allah SWT. Mereka ini adalah orang-orang yang mencegah dan melarang orang lain melakukan kebenaran. Mereka mati dalam keadaan belum sempat bertaubat.
9. Golongan yang dibangkitkan Allah dengan keadaan kulitnya berbelang-belang dan berkudis. Mereka dibawa ke hadapan Allah dalam keadaan demikian. Mereka ini adalah orang-orang yang menyakiti hati kedua ibu bapanya dan mati sebelum bertaubat.
10. Golongan yang dibangkitkan dari kuburnya dalam rupa wajah yang hitam pekat sedangkan matanya terkeluar berisi api. Mereka ini adalah orang-orang yang memakan harta anak yatim dan mati dalam keadaan belum sempat bertaubat.
11. Golongan yang dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan buruk wajahnya, bergigi besar, bibirnya melebar sampai ke paras dada, lidah terkeluar dan perut mereka membuncit ke paras paha. Mereka ini adalah orang-orang yang suka meminum arak dan mati dalam keadaan belum sempat bertaubat. Inilah balasan mereka dan mereka akan dimasukkan ke dalam neraka.
ya allahhhhhhh sobss
ReplyDeleteITU HADIS PALSU
DeleteHadis di atas tercantum dalam Kitab Durratun Nashihin…
Hadis tersebut adalah hadis riwayat al-Tsa’laby, dan Ibnu Mardawaih dari hadis al-Barra’ bin ‘Azib dari Mu’adz bin Jabal Ra. Beberapa ulama tafsir menyebut hadis di atas dalam tafsir mereka seperti al-Qurthuby, dan al-Baidhowy dalam menafsirkan QS. An-Naba’ ayat 18.
Dalam penelitian Ibnu Asakir dalam Tarikh Dimasyqy dinilai status riwayat hadis tersebut: MUNGKAR karena dalam sanadnya terdapat lebih dari seorang perawi yang tidak dikenal ulama hadis dan tidak diketahui level ketsiqohannya (majhulin).
Syaikh al-Albani yang juga melakukan penelitian ini menulis dalam Kitabnya “Silsilah al-Dho’ifah” bahwa hadis tersebut PALSU (Maudhu’).
Demikian..
Semoga kita lebih berhati-hati dalam menyebarluaskan hadis.. dan waspada dari hadis PALSU..
Nauzubillah
ReplyDeleteITU HADIS PALSU
DeleteHadis di atas tercantum dalam Kitab Durratun Nashihin…
Hadis tersebut adalah hadis riwayat al-Tsa’laby, dan Ibnu Mardawaih dari hadis al-Barra’ bin ‘Azib dari Mu’adz bin Jabal Ra. Beberapa ulama tafsir menyebut hadis di atas dalam tafsir mereka seperti al-Qurthuby, dan al-Baidhowy dalam menafsirkan QS. An-Naba’ ayat 18.
Dalam penelitian Ibnu Asakir dalam Tarikh Dimasyqy dinilai status riwayat hadis tersebut: MUNGKAR karena dalam sanadnya terdapat lebih dari seorang perawi yang tidak dikenal ulama hadis dan tidak diketahui level ketsiqohannya (majhulin).
Syaikh al-Albani yang juga melakukan penelitian ini menulis dalam Kitabnya “Silsilah al-Dho’ifah” bahwa hadis tersebut PALSU (Maudhu’).
Demikian..
Semoga kita lebih berhati-hati dalam menyebarluaskan hadis.. dan waspada dari hadis PALSU..